Senin, 15 Maret 2010

Efisiensi, Pendekatan dan metode Belajar

A. EFISIENSI BELAJAR

Definisi Efisiensi Belajar
Efisiensi adalah sebuah konsep yang mencerminkan perbandingan terbaik antara usaha dengan hasilnya.( Gie,1985 ).Dengan demikian ada dua macam efisiensi belajar yang dapat dicapai siswa yaitu: efisiensi usaha belajar dan efisiensi hasil belajar.

1. Efisiensi Usaha Belajar

Suatu kegiatan belajar dapat dikatakan efisien kalau prestasi yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha yang minimal. Usaha dalam hal ini adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan seperti tenaga dan fikiran, waktu, peralatan,dan hal - hal lain yang relevan dengan kegiatan belajar. Namun , harus diingat usaha sekeras apapun takkan membuahkan hasil yang memuaskan tanpa adanya strategi dan pendekatan yang efisien.

2. Efisiensi Hasil Belajar

Sebuah kegiatan dapat dikatakan efisien apabila dengan usaha belajar tertentu memberikan prestasi belajar tinggi.
Siswa satu dengan lainnya mempunyai prestasi yang berbeda meskipun dengan usaha belajar yang sama.

B. PENDEKATAN BELAJAR DAN METODE BELAJAR

Ragam Pendekatan Belajar

1. Pendekatan Hukum Jost

Menurut Robber ( 1988 ), salah satu asumsi yang mendasari hukum Jost adalah siswa yang lebih sering mempraktikkan materi pelajaran lebih mudah memanggil kembali memori lama yang berhubungan dengan materi yang ia tekuni. Berdasarkan asumsi Jost maka belajar dengan 2 jam selama 4 hari lebih baik daripada belajar 4 jam selama 2 hari.

2. Pendekatan Ballard dan Clanchy

Menurut Ballard dan Clanchy ( 1990 ), pendekatan belajar siswa pada umumnya dipengaruhi oleh sikap terhadap ilmu pengetahuan. Ada dua macam siswa dalam menyikapai ilmu pengetahuan :
a. Conversing : sikap melestarikan apa yang sudah ada.
Siswa yang bersikap seperti ini pada umumnya menggunakan pendekatan belajar reproduktif.
b. Extending : sikap memperluas
Siswa yang bersikap extending biasanya menggunakan metode analitis, bahkan diantara mereka banyak yang menggunakan pendekatan belajar yang lebih ideal yaitu pendekatan spekulatif yang bukan hanya menyerap ilmu pengetahuan tetapi mengembangkannya.

3. Pendekatan Biggs

Menurut hasil penelitian Bigggs ( 1990 ), pendekatan belajar siswa dikelompokkkan menjadi 3 prototipe:
a. Pendekatan Surface
b. Pendekatan Deep
c. PendekatanAchieving
Biggs menyimpulkan bahwa prototipe - prototipe pendekatan belajar tadi pada umumnya digunakan para siswa berdasarkan motifnya , bukan karena sikapnya terhadap ilmu pengetahuan.
Siswa yang menggunakan surface misalnya, mau belajar karena dorongan dari luar antara lain takut tidak lulus yang mengakibatkan dia malu.
Siswa yang menggunakan Deep biasanya mempelajari materi karena dia memeng tertarik dan membutuhkanny. Bagi siswa ini lulus dengan nilai baik adalah penting, tapi memiliki pengetahuan yang banyak dan bermanfaat adalah lebih penting.
Sementara itu, siswa yang menggunakan pendekatan achieving pada umumnya dilandasi oleh motif ekstrinsik yang berciri khusus disebut Ego-Enhancement yaitu ambisi pribadi yang besar dalam meningkatkan prestasi dengan cara meraih indeks prestasi setinggi - tingginya. Siswa yang menggunakan pendekatan Achieving ini mempunyai study skills dalam artian sangat cerdik dan efisien dalam mengatur waktu, ruang kerja dan penelaahan isi silabus. Baginya kompeti untuk meraih nilai tertingggi sangat penting sehinggga ia sangat disiplin, rapi dan sistematis serta berencana terus maju kedepan.

Ragam Metode belajar

1. Metode SQ3R

Metode ini dikembangkan oleh Francis P. Robinson di Universitas Negeri Ohio AS. Metode tersebut bersifat praktis dan dapat diaplikasikandalam berbagai pendekatan belajar. SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan langkah - langkah mempelajari teks yang meliputi:
a. Survey : maksudnya memeriksa atau meneliti atau mengidentifikasi teks
b. Question : maksudnya menyusun daftar pentanyaan yang relevan dengan teks
c. Read : maksudnya membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan - pertanyaan yang telah tersusun.
d. Recite : maksudnya menghafal setiap jawaban yang telah ditemukan
e. Review : maksudnya : meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang tersusun pada langkah kedua dan ketiga.

Alokasi waktu yang diperlukan untuk memahami sebuah teks dengan metode SQ3R tak banyak berbeda denan mempelajari teks biasa.Akan tetapi hasil belajar siswa dengan menggunakanSQ3R diharapkan lebih memuaskan, karena dengan metode ini siswa menjadi pembaca aktif dan terarah langsung pada intisari yang tersusun dan tersirat dalam teks.

2. Metode PQ4R

Metode ini adalah ciptaan Thomas dan Robinson (1972). Teknik PQ4R, menurut Anderson (1990:211), pada hakikatnya merupakan penimbul pertanyyaan yang dapat mendorong pembaca teks melakukan pengolahan materi secara mendalam dan luas. Metode PQ4R ini terdiri dari enam langkah:
a. Preview : bab yang akan dipelajari hendaknya disurvai lebih dahulu untuk menentukan topik yang terdapat di dalamnya.
b. Question : menyusun pertanyaan - pertanyaan yang relevan dengan subbab yang bersangkutan.
c. Read : dibaca dengan cermat untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang telah disusun.
d. Reflect : subbab hendaknya dikenang atau diingat secara mendalam dan memahami isinya
f. Recite : informasi yang terdapat didalamnya hendaknya diingat dan pertanyaannya dijawab.Bila ada jawaban yang kurang tepat hendaknya bagian yang sulit diingat tersebut dibaca lagi.
g. Refiew : tanamkanlah meteri bab tersebut ke dalam materi sambil mengingat - ingat intisarinya.

Sementara seperti yang kami kutip dari http://hikmatiarpasya.blogspot.com/2007/05/sistem-belajar-yang-efisien.html
sistem belajar "MURDER"

Ada salah satu tip dalam mengembangkan sistem belajar yang efektif dan efisien.
Sistem belajar ini dikenal dengan "M.U.R.D.E.R." (English), yang terdiri dari

Mood - Understand - Recall - Digest - Expand - Review

1. Mood - Suasana Hati:

Ciptakan selalu mood yang positif untuk belajar. Ini bisa dilakukan dengan menentukan waktu, lingkungan dan sikap belajar atau cara belajar yang sesuai dengan pribadi masing-masing.

* waktu: Pilihlah waktu yang tepat untuk belajar , yang kira2 lebih bisa fokus kepada belajar . Entah itu dipagi hari, siang hari, atau malam hari.
* Lingkungan : Lingkungan atau tempat belajar, ini tidak kalah pentingnya karena lingkungan yang bisa membuat mood nyaman atau tidak.
* Sikap belajar: Sikap belajar atau cara belajar yang seperti apa yang bisa memudahkan dalam proses belajar , entah itu dengan menggunakan refrensi, atau membuat catatan ringkas, dll.

Ketiga cara yang diatas, sangat saling mempengaruhi satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Ketika telah menemukan performa waktu belajar namun lingkungan dan cara belajar kurang begitu mendukung, maka proses belajar anda kurang begitu menghasilkan, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu kenyamanan belajar sesuai kepribadian masing-masing.

2. Understand - Pemahaman:

Tandai informasi bahan pelajaran yang TIDAK anda mengerti dalam satu unit. Fokuskan pada unit tersebut atau melakukan beberapa kelompok latihan untuk unit itu.

3. Recall - Ulang:

Setelah belajar satu unit, berhentilah dan ulang bahan dari unit tersebut dengan kata-kata yang dibuat SENDIRI.

4. Digest - Telaah:

Kembalilah pada unit yang tidak dimengerti dan PELAJARI KEMBALI keterangan yang ada. melihat informasi yang terkait pada artikel, buku teks atau sumber lainnya, atau diskusikan dengan teman atau guru/dosen.

5. Expand - Kembangkan:

Pada langkah ini, tanyakan tiga persoalan berikut terhadap materi yang telah dipelajari:

* Andaikan saya bertemu dengan penulis materi tersebut, pertanyaan atau kritik apa yang hendak saya ajukan?
* Bagaimana saya bisa mengaplikasikan materi tersebut ke dalam hal yang saya sukai?
* Bagaimana saya bisa membuat informasi ini menjadi menarik dan mudah dipahami oleh siswa/mahasiswa lainnya?

6. Review - Pelajari Kembali:

Pelajari kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari. Ingatlah strategi yang telah membantu mengerti dan/atau mengingat informasi.

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

Secara global faktor - faktor yang mempengaruhi beljar dibedakan menjadi 3 macam:

1. Faktor Internal, keadaan jasmani dan rohani siswa

faktor ini berasal dari siswa itu sendiri. dan meliputi 2 aspek:
a. Aspek Fisiologis ( bersifat jasmaniah )
b. Aspek Psikologis ( bersifat Rohani )
Banyak faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan belajar siswa .Namun diantara faktor - faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih essensial adalah :
* Tingkat kecerdasan
* Sikap siswa
* Bakat siswa
* Minat siswa
* Motivasi siswa

2. Faktor Eksternal Siswa

Faktor eksternal ini ada 2 macam :
a. Lingkungan sosial dan kesempatan
yang dimaksud lingkungan sosial siswa adalah masyarat, tetangga juga teman -teman sepermainan. Tapi lingkungan sosial yang lebih banyak berpengaruh pada kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demokrasi keluarga dapat memberi dampak pada siswa.Selain faktor lingkungan faktor kesempatan juga mempengaruhi. Meskipun lingkungan mendukungtetapi tidak ada kesempatan untuk belajar maka hasil yang dicapaipun tidak memuaskan.

b. Lingkungan Nonsosial
Faktor yang termasuk nonsosial adalah gedung sekolah dan letaknya, alat belajar,keadaan cuaca,rumah tempat siswa dan letaknya,dan waktu belajar.

3. Faktor Pendekatan Belajar

Pendekatan belajar dapat dipahami bahwa segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses dalam mempelajari materi. Strategi ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa untuk memecahkan masalah, meliputi strategi dan metode belajar yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi pelajaran.
Faktor ini sangat berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa

Sementara seperti yang kami kutip dari http://www.bocsoft.net/Indonesia/info/sukses_dalam_belajar.htm
ada 3 faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam belajar yaitu

* Lingkungan Sekitar
* Sarana Belajar
* Cara Belajar

1. Lingkungan Sekitar

* Orang Tua
* Guru
* Teman

Walaupun tentu saja kecerdasan anak sendiri sangat mempengaruhi kesuksesan dalam belajar, namun karena hal tersebut adanya di dalam dan bukan faktor luar maka hal itu tidak disertakan dalam faktor lingkungan sekitar.

Tentu saja peran orang tua dan guru sangat penting dalam pendidikan anak atau murid-muridnya, tetapi pertanyaannya adalah bagaimana mengembangkan sikap yang independen dan kreatif dalam proses belajar dan bukan hasil instan yang hanya berhasil bila ada pengawasan dari orang tua atau guru.

Dan satu faktor yang perlu diperhatikan adalah pergaulan dengan teman seperti dikatakan oleh Ralph Waldo Emerson dengan baik, “Saya membayar kepala sekolah tetapi anak-anak sekolah lah yang mendidik anak laki-laki saya”.

2. Sarana Belajar

* Tersedianya Buku yang Berkualitas
* Suasana Tempat Belajar
* Alat Bantu: Komputer dan Koneksi Internet

Buku-buku yang berkualitas di rumah, di perpustakaan sekolah, turut berperan dalam perkembangan belajar anak terutama dalam pengembangan minat membaca anak-anak.

Satu hal yang cukup penting dalam proses belajar pada era teknologi ini adalah komputer dan koneksi internet. Begitu banyak informasi berkualitas yang gratis yang tersedia di internet yang dapat dimanfaatkan dalam perkembangan belajar anak.

3. Cara Belajar

* Belajar Sedikit Demi Sedikit
* Membaca Cepat “Speed Reading”

Satu ungkapan terkenal dari Bill Gates, pendiri Microsoft adalah “You do it bit by bit”. Dia mengungkapkan itu untuk menjelaskan proses pembuatan program komputer. Pembuatan program adalah proses yang memakan waktu yang panjang yang tidak bisa dilakukan seketika yang memerlukan energi besar dan pikiran yang mendalam untuk menyelesaikannya. Ungkapan itu bisa juga diterapkan dalam proses belajar. Pada umumnya murid-murid masih terbiasa dengan belajar pada saat-saat akhir, sehari sebelum ulangan. Tidak mengherankan bila prestasi belajarnya juga tidak terlalu baik.

Salah satu teknik membaca yang perlu diketahui adalah teknik membaca cepat. Dengan teknik ini kita diajarkan untuk membaca indek, daftar isi, judul dan sub judul dan membaca isinya secara cepat dengan hanya menggunakan mata dan jangan menggunakan bibir, dan membaca pertanyaan-pertanyaannya. Dalam waktu yang singkat, kita diharapkan telah mengetahui secara umum apa yang dibahas dalam buku tersebut. Apa yang diajarkan teknik itu adalah agar kita segera mengetahui isi keseluruhan buku secara umum sehingga bila memerlukan untuk membacanya di lain waktu, kita telah mengetahui di buku mana dan bagian mana kita bisa membacanya kembali. Jadi jangan salah menilai bahwa setelah membaca cepat selesailah tugas kita membaca buku yang dimaksud.


PENUTUPAN

1. Efisiensi belajar meliputi efisiensi usaha belajar dan efisiensi hasil belajar
2. Ragam Pendekatan Belajar meliputi Pendekatan Hukum Jost, Pendekatan Ballard dan Clanchy, Pendekatan Biggs
3. Ragam Metode belajar meliputi Metode SQ3R, Metode PQ4R,
4. faktor-faktor yang mempengaruhi belajar meliputi 3 faktor yaitu : Faktor Internal, keadaan jasmani dan rohani siswa, Faktor Eksternal Siswa, Faktor Pendekatan Belajar


DAFTAR PUSTAKA

M.Ngalim Purwanto,Mp,Drs. Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rodaskarya, Bandung;2007
Oemar Hamalik, Dr. Psikologi Belajar Mengajar, Sinar Baru Algezendo, Bandung ; 2004
Syah Muhibbin, M. Ed, Psikologi Belajar, PT. Logos Wacana Ilmu, Bandung ; 2002

1 komentar: