Selasa, 16 Maret 2010

I'jaz Dan Mu'jizat Al-Qur'an

PENGERTIAN I'JAZ AL-QURAN DAN MU'JIZAT ALQUR'AN

Sebelum memberi pengertian i'jaz al-qur'an dan mu'jizat al-quran yang merupakan kata majemuk ( idhofah ), alangkah lebih baiknya kita fahami dulu i'jaz dan mu'jizah.
I'jaz merupakan bentuk masdhar ( nominal noun ) dari bentuk fi'il a'jaza - yu'jizu - i'jaz - mu'jiz yang berarti lemah ( dho'if ). Secara bahasa a'jaza atau i'jaz berarti melemahkan atau menjadikan sesuatu menjadi lemah / tidak mampu. Sedangkan secara istilah ( terminologi ), i'jaz adalah : Pembuktian kebenaran Nabi saw dalam menyampaikan ajaran / risalah dan pembuktian ketidakmampuan orang arab menandingi mu'jizat yang abadi ( al-quran ) dan orang - orang sesudahnya juga tidak mampu.
Sementara mu'jizat, dalam KBBI berarti : kejadian ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia. dalam kamus almunjid yang disusun oleh al-ma'luf menyatakan bahwa mu'jizah adalah sesuatu hal luar biasa yang melemhkan sesuatuuntuk mendatangkan yang serupa.
Djalal al-Din al-Suyuthi menyatakan ada beberapa unsur dalam mu'jizah yaitu :
1.Sesuatu atau peristiwa luar biasa
2.terjadi atau dipaparkan oleh Nabi
3.Mengandung tantangan terhadap yang meragukan kenabian
4.tantangan tersebut tidak mampu atau gagal dilayani
Jadi, i'jaz al-Qur'an adalah kemampuan yang dimiliki al-quran untuk membuktikan kenabian Muhammad saw dan melemahkan penantangnya dalam membuat hal yang serupa.Sedangkan Mu'jizah al-Quran adalah sesuatu hal luar biasa yang dimiliki al-Qur'an untuk membuktikan kenabian Muhammad saw dan tidak dapat ditandingi dengan hal serupa atau bukti-bukti pengokohan al-qur'an sebagai risalah dari Allah swt. kepada nabi Muhammad dan sesuatu yang melemahkan berbagai tantangan untuk penciptaan karya sejenisnya.

KONSEP MU'JIZAT DALAM AL-QUR'AN

Sejak turunnya, Al-qur'an telah berlaku sebagai mu'jizat bagi kenabian Muhammad saw yang berisi kalam Tuhan, selain itu mu'jizat bagi dirinya sendiri ( dzatih ) untuk membuktikan dirinya berasal dari allah sekaligus informasi-informasinya.Tentang kemu'jizatan al-Quran , golongan mu'tazilah berpendapat bahwa kei'jazan al-Qur'an mencakup keseluruhan, bukan hanya sebagian atau setiap suratnya secara lengkap. Sementara sebagian ulama' berpendapat bahwa kei'jazan al-qur'an mencakup sebagian kecil dari al-Qur'an tanpa harus satu surat penuh. Sedangkan ulama' lain berpendapat bahwa kei'jazan al-Qur'an cukup dengan satu surat lengkap sekalipun pendek atau satu ayat atau beberapa ayat.( Supiana M.ag-M.Kaiman M.ag :223 ).

Dalam konsep mu'jizat ini akan dibahas bagaimana al-Qur'an berbicara tentang mu'jizat bagi al-Qur'an itu sendiri. Di dalam al-Qur'an dapat ditemukan kata bentukan 'ajaza menjadi a'jaztu, tu'jiza, nu'jizahu, liyu'jizahu, yu'jizuun, 'ajuz, 'ajuzan, a'jazu, mu'ajizin, bi mu'jizin, mu'jizi, mu'jizin. Dari sekian bentuk tersebut maka mu'jizat sebagaimana definisi terminologis diatas tidak ditunjukkan dalam ayat-ayat tersebut tetapi mempunyai nilai lain seperti melepaskan diri. ( Qs.al-Ankabut:22). Dengan demikian, sekian ayat al-Qur'an yang mengandung kata derivikasi 'ajaza tidak secara jelas menunjukkan pengertian mu'jizat seperti uraian diatas. Akan tetapi bahasa al-Qur,an untuk mu'jizat ditunjukkan dengan kata lain, seperti ayah, burhan, banyyinah dan sulthan.
-ayah terdapat pada : Qs.al-anbiya': 5 , al-A'raf : 106 ,
-banyyinah terdapat pada : Qs. al-A'raf : 105 , Qs. Hud : 53
-burhan terdapat pada : Qs. al-Nisa':174 ,
-sulthan terdapat pada : Qs.Hud:96, Qs.Ibrahim:10, Qs. al-Dhukan:30 ( Uun yusufa, 2007:99 )

Tantangan al-Qur'an terdapat pada ayat - ayat tahaddi ( tantangan )
Ayat - ayat tahaddi :
1.Al-Qur'an menantang untuk membuat sesuatu yang serupa dengan al-Qur'an ( secara keseluruhan )
Qs.al-Isra':88

Artinya: katakanlah, "sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa al-qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".

Qs. al-Thur 33-34

Artinya: Ataukah mereka mengatakan, " Dia Muhammad membuat-buatnya". Sebenarnya mereka tidak beriman. maka mereka hendaklah mendatangkan kalimat yang semisal al-Qur'an itu jika mereka orang-orang yang benar.

2.Al-Qur'an menantang untuk membuat sesuatu yang serupa dengan sepuluh surat dari al-Qur'an.
Qs.Hud : 13

Artinya: bahkan mereka mengatakan " Muhammad telah membuat-buat al-qur'an itu". katakanlah " (katakanlah),maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang serupa , dan panggilah orang-orang yang kamu sanggup ( memanggilnya) selain allah, Jika kamu memang oarang yang benar.

3.al-Qur'an menantang untuk membuat sesuatu yang serupa sengan satu surat dari al-Qur'an.
Qs. al-baqarah : 23

Artinya : Dan jika kamu tetap dalam keraguan tentang al-Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami ( Muhammad ), buatlah satu surat (saja) yang semisal dengan al-Qur'an dan ajakkalah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yag benar.

Qs.Yunus : 38

artinya : Atau ( patutkah ) mereka mengatakan " Muhammad membuat-buatnya",Katakanlah kalu benar apa yang kamu katakan itu maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah sispa-siapa yang dapat kamu panggil ( untuk membuatnya ) selain allah, jika kamu orang-orang yag benar.

Ayat - ayat tahaddi ditujukan kepada:
1.Orang-orang yang hidup pada saat al-Qur'an turun khususnya bangsa arab.
2.orang-orang yang beriman, untuk meneguhkan keyakinannya.
3.Orang-orang yang mengatakan bahwa al-Qur'an dibuat-buat Muhammad.
4.Siapapun yang mengetahui al-Qur'an baik manusia maupun jin.

FUNGSI MU'JIZAT AL-QUR'AN

1.Bukti kerasulan nabi muhammad saw.
Mu'jizat al-Qur'an sebagai bukti nubuwwah ( pembenaran kerasulan ) dan bayyinah (ajaran-ajaran yang dibawanya).
2.Bukti kebenaran Al-Qur'an.
Mu'jizat al-Qur'an membuktikan kevalidan dan otoritas al-Qur'an sebagai sumber utama dalam syari'at islam.
3.Meneguhkan keimanan.
Menambah keimanan terhadap al-Qur'an, karena kitab ini tidak dapat ditandingi dan selalu dikaji sepanjang masa.

SEGI-SEGI I'JAZ AL-QUR'AN

Al-Qur'an merupakan mu'jizat yang bersifat aqliyyah ( akal/pemikiran ), bersifat immaterial, logis dan dapat dibuktikan sepanjang masa. Bukan mu'jizat yang bersifat hissiyah ( bisa ditangkap oleh indra manusia ). Oleh karena bersifat aqliyyah maka dapat megantarkan pada pembahasan segi-segi mu'jizat al-Qur'an yang dapat dicapai dengan akal dan dapat dibuktikan sepanjang masa.
Seperti dikutip Na'im al-Himsyi, 'Abd al-Halim Bahlaq, ada 6 segi i'jaz al-Qur'an :
1.Segi balaqhah
2.Kabar Ghayb
3.Tasyri'
4.Segi keilmuan
5.Hukum-hukum
6.Pengaruh bagi pembacanya

Secara umum dapat dipetakan bahwa mu'jizat al-Qur'an meliputi segi-segi :
1.Segi Kebahasaan

a.Keseimbangan dalam pemakaian kata
-Keseimbangan kata dengan jumlah antonimnya :
al-hayy (hidup) dan al-mawt (mati) sebanyak 145 X
al-naf' (manfaat) dan al-madharah (mudarat) sebanyak 50 X
al-har (panas) dan al-badr (dingin) sebanyak 4 X
-Keseimbangan kata dengan jumlah sinonimnya :
al-harts dan al-zi'arah (membajak/bertani) sebanyak 14 X
al-zhahr dan 'alaniyyah (nyata/tidak nyata) sebanyak 16 X
-Keseimbangan jumlahantara suku kata dengan kata lain yang menunjuk pada akibatnya
al-infaq dg al-ridha sebanyak 73 X
al-bukhl (kikir) dengan al-khasyarah (penyesalan), al-fasyah (keji) dgn al-ghadzab (murka) sebanyak 26 X
-Keseimbangan antara jumlah kata dengan kata penyebabnya
al-israf (pemborosan) dengan al-sur'ah (ketergesa-gesaan), al-asra' (tawanan) dengan al-harb (perang), al-salam dengan al-thayyibah (kebajikan) sebanyak 10 X
-keseimbangan lain yang bersifat khusus.
yawm sebanyak 365 X = jumlah hari dalam setahun
ayyam, yawmayn sebanyak 30 X = jumlah hari dalam sebulan
syahr sebanyak 12 x = jumlah bulan dalam setahun
rasul, nabiy, basyir, nadir sebanyak 518 = jumlah nabi dan rasul pembawa risalah Tuhan

b.Pemakaian huruf yang menjadi pembuka surat, huruf dalam suratnya selalu habis dibagi 19 sama dengan jumlah huruf dalam basmallah.

c.Keindahan susunan kata dan pola-pola kalimatnya.
Al-qur'an menggunakanbahasa yang cukup mudah, fasih, dan indah susunan katanya serta bebas dari tanafur ( tidak ada kesesuaian) dan ta'qid (rumit dan sulit).( Supiana M.ag-M.Kaiman M.ag 2002:225 ).

2.Kemu'jizatan dari segi pemberitaan
a.Pemberitaan kisah-kisah masa lampau (ghuyub al-madhiyah)
Seperti kisah nabi dan rasul bersama umat mereka ( Qs.hud : 49 )
b.Pemberitaan kisah-kisah masa kini
Seperti informasi Allah dan sifat-sifatNya, malikat, jin, setan, orang-orang munafiq ( Qs.al-Tawbat : 107 )
c.pemberitaan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa datang
Seperti kemenangan orang-orang islam terhadap kaum quraisy. ayat ini diturunkan semasa Nabi saw. masih tinggal di Mekkah. Informasi tentang hari akhir, surga maupun neraka.

3.Kemu'jizatan isyarat-isyarat keilmuan
Al-Qur'an berisi ilustrasi ajaran-ajaran yang mengarah pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan semangatnya memberi motivasi kepada manusia untuk berfikir. Semua persoalan atau kaidah ilmu pengetahuan yang tlah mantap merupakan manifestasi dari kegiatan berfikir yang dianjurkan al-Qur'an.
Adapun beberapa ilmu pengetahuan yang disinggung al-Qur'an diantaranya fisika, kimia, biologi, biografi, farmasi, biologi, astronomi, geologi, psikologi, sosiologi, riset, demografi, ekonomi, perdagangan dll.

Pada hakikatnya, Qur'an itu mu,jizat dengan segala makna yang dibawakan dan dikandung oleh lafadz-lafadznya. Satu huruf merupakan mu'jizat bagi satu kata, satu kata merupakan mu'jizat bagi satu kalimat dan seterusnya (Manna khalil al-Qattan 2004 :377),yang senantiasa berkembang sesuai dengan pendekatan dan alat bantu untuk menelitinya sepanjang masa.

SEJARAH MU'JIZAT AL-QUR'AN

Ketika al-Qur'an diturunkan pertama kali dalam bahasa Arab maka yang yang paling otoritatif untuk menandingi adalah masyarakat Arab yang mana pada waktu itu dikenal memiliki tradisi yang kuat dan kaya dalam bidang bahasa-sastra berupa syair (syi'ir) dan prosa (natsr) terutama dengan tradisi sastra kuno. Namun dalam kenyataan sejarah tidak ditemukan karya-karya yang mampu menandingi al-Qur'an dari bangsa dan bahasa apapun termasuk bangsa arab. Ketidakmampuan manusia menandingi al-Qur'an tersebut merupakan bentuk awal dari kemu'jizatan al-Qur'an. Kalupun dilihat dari sisi kualitas sebagai kalam Allah dan sisi batasan minimal dalam ayat-ayat tahaddi, maka al-Qur'an telah berlaku sebagai mu'jizat sejak awal turunnya.
Pada masa Rasulullah telah muncul usaha menandingi al-Qur'an dari ahli syair yang masih kafir diantaranya adalah Musaylamah al-Kadzab ( orang dari yaman ) yang mengaku sebagai nabi.
Selain Musaylamah, orang kristen pernah membuat surat untuk menandingi surat al-fatihah :

dengan demikian, pada masa-masa awal perkembangan islam, mu'jizat al-Qur'an ditandai dengan pernyataan tantangan dari al-Qur'an itu sendiri, upaya tandingan dari orang arab, dan ketidakmampuan menandinginya.

PENUTUP

KESIMPULAN

1.I'jaz al-Qur'an adalah kemampuan yang dimiliki al-quran untuk membuktikan kenabian Muhammad saw dan melemahkan penantangnya dalam membuat hal yang serupa.Sedangkan Mu'jizat al-Quran adalah sesuatu hal luar biasa yang dimiliki al-Qur'an untuk membuktikan kenabian Muhammad saw dan tidak dapat ditandingi dengan hal serupa atau bukti-bukti pengokohan al-qur'an sebagai risalah dari Allah swt. kepada nabi Muhammad dan sesuatu yang melemahkan berbagai tantangan untuk penciptaan karya sejenisnya.
2.Konsep mu'jizat al-Qur'an berbicara tentang bagaimana al-Qur'an berbicara tentang mu'jizat bagi al-Qur'an itu sendiri. Selain ditunjukkan dengan pemakaian derivikasi 'ajaza juga menggunakan kata-kata lain seperti ayah, burhan, banyyinah, sulthan. Kemu'jizatan al-Qur'an banyak disandarkan pada ayat-ayat tahaddi.
3.Mu'jizat al-Qur'an berfungsi sebagai bukti kerasulan nabi muhammad saw, bukti kebenaran Al-Qur'an, dan meneguhkan keimanan.
4.Segi-segi kemu'jizatan al-Qur'an meliputi segi kebahasaan, segi pemberitaan, dan isyarat-isyarat keilmuan serta segi-segi lainnya yang senantiasa berkembang sesuai dengan pendekatan dan alat bantu untuk menelitinya sepanjang masa.
5.Dari awal turunnya al-Qur'an telah muncul usaha menandingi al-Qur'an dari ahli syair yang masih kafir diantaranya adalah Musaylamah al-Kadzab ( orang dari yaman ) yang mengaku sebagai nabi dan orang kristen lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

al-Qattan manna Studi ilmu-ilmu al-Qur'an , Bogor : Pustaka Litera Antar Nusa, 2004
Kaiman,M.M.ag, Supiana, M.ag, Ulumul Qur'an dan Pengenalan Metodologi Tafsir , Bandung : 2002
Yusufa Uun, M.A , Ulumul Qur'an Buku Ajar Bagian Satu , Trenggalaek : 2007


Tidak ada komentar:

Posting Komentar